Manchester City mengakhiri musim domestik 2024/2025 tanpa meraih satupun trofi besar. Ini merupakan kali pertama dalam delapan tahun terakhir tim asuhan Pep Guardiola gagal meraih gelar juara domestik. Liverpool berhasil memutus dominasi City yang sebelumnya meraih empat gelar Premier League secara beruntun.
Kegagalan ini diperparah dengan eliminasi Liga Champions pada babak 16 besar (pertama kalinya sejak musim 2012/13) dan kekalahan mengejutkan di final Piala FA melawan Crystal Palace. Sebuah musim yang mengecewakan bagi klub yang selama 17 tahun terakhir, sejak diakuisisi pemilik Abu Dhabi, selalu berjaya.
Perombakan Besar-besaran di Skuad dan Tim Pelatih
Menanggapi musim yang mengecewakan, Manchester City melakukan perombakan besar-besaran. Tidak hanya pemain, tetapi juga staf kepelatihan mengalami perubahan signifikan.
Beberapa pemain baru didatangkan, antara lain Tijjani Reijnders, Rayan Cherki, Rayan Ait-Nouri, dan Marcus Bettinelli. Keempat pemain tersebut didatangkan pada pekan lalu untuk memperkuat tim di Piala Dunia Antarklub.
Pada bulan Januari lalu, City juga menggelontorkan dana lebih dari Rp3 triliun untuk merekrut Omar Marmoush, Abdukodir Khusanov, Vitor Reis, dan Nico Gonzalez. Claudio Echeverri, yang kembali dari masa peminjaman di River Plate, juga bergabung dengan skuad.
Sembilan dari 27 pemain dalam skuad Guardiola untuk Piala Dunia Antarklub merupakan rekrutan baru yang bergabung kurang dari enam bulan. Perubahan signifikan ini menandai pergantian generasi di skuad City.
Kyle Walker, mantan kapten tim, dan Jack Grealish, rekrutan termahal klub, tidak termasuk dalam rombongan yang berangkat ke Piala Dunia Antarklub.
Strategi Guardiola untuk Piala Dunia Antarklub 2025
Di sisi kepelatihan, Guardiola juga melakukan perubahan besar. Pep Lijnders, mantan asisten Jurgen Klopp di Liverpool, dan Kolo Toure, mantan bek City, bergabung dengan tim pelatih. Sementara itu, tiga pelatih lain meninggalkan klub.
Guardiola menyatakan keseriusannya dalam menghadapi Piala Dunia Antarklub. Ia menegaskan bahwa seluruh dunia akan menyaksikan turnamen ini, dan City akan berjuang untuk meraih kemenangan.
City memulai turnamen sebagai favorit ketiga menurut bandar taruhan Inggris, di bawah Paris Saint-Germain dan Real Madrid. Mereka berada di grup yang relatif mudah, berisi Wydad Casablanca, Al Ain, dan Juventus.
Meski demikian, performa City tetap menjadi pertanyaan besar. Inkonsistensi sepanjang musim lalu menjadi sorotan. Tim mengalami periode buruk di tengah musim dingin, hanya meraih satu kemenangan dari 13 pertandingan.
Namun, City berhasil bangkit dan finis di posisi ketiga Premier League. Performa ini menjadi modal berharga menjelang Piala Dunia Antarklub.
Kedatangan Pemain Baru dan Kembalinya Rodri
Reijnders dan Cherki diharapkan dapat memperkuat lini tengah yang mulai menua, mengisi kekosongan yang ditinggalkan Kevin De Bruyne.
Ait-Nouri akan mengatasi masalah kekurangan bek kiri alami dan menambah kekuatan serangan dari sisi kiri. Yang terpenting, Rodri telah pulih dari cedera ligamen lutut.
Cedera Rodri melawan Arsenal pada akhir September lalu menjadi titik balik performa City. Keberadaannya sangat penting dalam skema permainan Guardiola.
Rodri kembali bermain pada pekan terakhir Premier League. Dengan kembalinya Rodri dan bergabungnya pemain-pemain baru, City siap menunjukkan kekuatannya di Piala Dunia Antarklub.
Skuad Guardiola yang diperkuat dengan pemain-pemain baru dan kembalinya Rodri dari cedera diharapkan mampu membawa Manchester City kembali ke jalur kemenangan di Piala Dunia Antarklub 2025. Setelah melewati musim yang mengecewakan, City siap membuktikan diri di kancah internasional.