Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah mengalami pelemahan signifikan pada pembukaan perdagangan Rabu, 25 Juni 2025. Pagi ini, mata uang Paman Sam terpantau turun hingga level Rp 16.200-an.
Penurunan ini terjadi di tengah gencatan senjata antara Iran dan Israel yang dimediasi oleh Qatar. Peristiwa ini berdampak pada pergerakan sejumlah mata uang di pasar internasional.
Dolar AS Anjlok terhadap Rupiah
Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.18 WIB, nilai tukar dolar AS anjlok 76,50 poin atau 0,47% dari penutupan perdagangan sebelumnya. Dolar AS berada di level Rp 16.277.
Pelemahan ini menunjukkan peningkatan daya beli rupiah terhadap dolar AS. Faktor-faktor global dan domestik kemungkinan turut mempengaruhi pergerakan ini.
Pergerakan Dolar AS terhadap Mata Uang Lainnya
Pergerakan dolar AS terhadap mata uang lainnya menunjukkan tren yang beragam. Terhadap won Korea Selatan, dolar AS menguat 0,19%.
Sebaliknya, dolar AS melemah terhadap peso Filipina (0,78%), dolar baru Taiwan (0,20%), ringgit Malaysia (0,22%), yen Jepang (0,14%), dolar Australia (0,14%), dan dolar Singapura (0,04%).
Pelemahan juga terlihat terhadap rupee India (0,90%) dan baht Thailand (0,09%). Hanya terhadap yuan China, dolar AS yang menunjukkan penguatan sebesar 0,01%.
Gencatan Senjata Iran-Israel dan Dampaknya pada Pasar Mata Uang
Pelemahan dolar AS terhadap rupiah dan beberapa mata uang Asia-Pasifik terjadi beriringan dengan gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan membahas gencatan senjata tersebut. Kedua negara yang bertikai menyampaikan ucapan terima kasih kepada Qatar atas perannya dalam memfasilitasi perdamaian.
Utusan Iran untuk PBB, Saeid Iravani, menyampaikan apresiasi kepada Qatar atas upayanya mengakhiri konflik dan mencegah eskalasi ketegangan regional. Pernyataan ini disampaikan sehari setelah Iran menyerang pangkalan udara AS di wilayah Teluk.
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, berperan penting dalam mengamankan kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel. Informasi ini dikonfirmasi oleh seorang diplomat yang terlibat dalam pembicaraan tersebut.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata tersebut melalui media sosial. Peristiwa ini menjadi faktor yang mempengaruhi dinamika pasar mata uang global, termasuk pelemahan dolar AS terhadap rupiah.
Ketidakpastian geopolitik seringkali memengaruhi pasar keuangan. Gencatan senjata, meskipun positif, masih dapat memicu volatilitas hingga situasi benar-benar stabil.
Secara keseluruhan, pelemahan dolar AS terhadap rupiah hari ini merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dinamika geopolitik terkini dan kondisi pasar internasional. Perkembangan selanjutnya perlu dipantau untuk memahami tren nilai tukar ke depannya.