Beredar di media sosial sebuah foto yang mengklaim menunjukkan jet tempur F-35 Israel jatuh di gurun setelah ditembak jatuh oleh Iran. Foto tersebut, yang menampilkan pesawat kehilangan satu sayap, telah memicu spekulasi dan kekhawatiran di dunia maya. Namun, setelah dilakukan penelusuran, kebenaran di balik foto tersebut ternyata berbeda dari narasi yang beredar.
Tim Cek Fakta Kompas.com telah melakukan verifikasi mendalam terhadap foto dan klaim tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa informasi yang beredar adalah hoaks. Berikut penjelasan lengkapnya.
Narasi Hoaks dan Penyebarannya
Foto jet tempur yang diduga jatuh tersebut pertama kali muncul di media sosial Facebook pada tanggal 16 Juni 2025. Unggahan tersebut menyertakan narasi yang dramatis, menghubungkan jatuhnya pesawat dengan serangan terhadap instalasi senjata Israel.
Narasi tersebut juga menambahkan komentar-komentar provokatif, seolah-olah mengkonfirmasi jatuhnya pesawat F-35 dan kehancuran fasilitas militer Israel.
Selain Facebook, foto tersebut juga beredar di platform media sosial X (sebelumnya Twitter), diposting oleh akun @Osint613. Yang menarik, akun tersebut justru menandai postingan tersebut sebagai satire.
Bukti Manipulasi AI dan Analisis Gambar
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran balik gambar (reverse image search). Hasilnya, foto tersebut tidak ditemukan di media-media berita terpercaya manapun.
Lebih lanjut, analisis terhadap gambar menunjukkan adanya indikasi manipulasi digital, kemungkinan besar menggunakan kecerdasan buatan (AI). Hal ini terlihat dari proporsi pesawat yang tidak realistis. Ukuran pesawat dalam foto jauh lebih besar dari ukuran sebenarnya sebuah F-35.
Catatan komunitas di platform X juga menekankan bahwa ukuran pesawat yang tidak masuk akal (sekitar 100 meter, padahal panjang F-35 kurang dari 16 meter) menunjukkan manipulasi digital.
Klaim Iran dan Tanggapan Israel
Klaim mengenai Iran yang menembak jatuh jet tempur F-35 Israel awalnya muncul dari kantor berita Iran, IRNA, pada 14 Juni 2025.
IRNA melaporkan penembakan tersebut, bahkan mengklaim pilot Israel berhasil ditangkap setelah melontarkan diri.
Namun, klaim ini langsung dibantah oleh Juru Bicara Angkatan Pertahanan Israel (IDF), Letnan Kolonel Avichay Adraee. Ia menyebut laporan IRNA sebagai kebohongan dan informasi palsu.
Adraee juga membantah laporan serupa dari kantor berita Iran lainnya, Tasnim, yang mengklaim telah menembak jatuh dua jet tempur Israel dan menangkap seorang pilot wanita.
Kesimpulannya, foto yang beredar luas di media sosial yang menunjukkan jet tempur jatuh di gurun dan kehilangan satu sayap adalah hasil manipulasi AI. Foto tersebut bukan bukti nyata jatuhnya pesawat F-35 Israel yang ditembak jatuh oleh Iran. Klaim mengenai penembakan tersebut juga telah dibantah oleh pihak berwenang Israel.
Kejadian ini menyoroti pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya lebih luas. Jangan sampai kita menjadi bagian dari penyebaran hoaks yang dapat menimbulkan keresahan dan kesalahpahaman di masyarakat. Selalu teliti sumber informasi dan gunakan media terpercaya untuk mendapatkan berita yang akurat dan terverifikasi.