Beredarnya gambar pesawat Air India jatuh di permukiman di media sosial telah menjadi perhatian publik. Banyak yang mengaitkannya dengan kecelakaan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner di Ahmedabad, India, pada 12 Juni 2025, yang menewaskan 242 orang dan hanya menyisakan satu orang selamat.
Namun, hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com mengungkapkan fakta mengejutkan di balik gambar tersebut. Gambar yang beredar ternyata merupakan konten manipulatif yang perlu diluruskan.
Narasi Palsu di Media Sosial
Gambar pesawat Air India yang jatuh di pemukiman ramai tersebar di berbagai akun Facebook. Beberapa akun bahkan menyertakan narasi yang menambah kesedihan dan dramatis kejadian tersebut.
Salah satu narasi yang beredar menyebutkan mukjizat adanya satu penumpang yang selamat dari kecelakaan mengerikan itu. Narasi lain yang tertera langsung di gambar menyebutkan “Pray of India pesawat Air India jatuh Ahmedabad, 241 MD.. 1 selamat.”
Penelusuran Fakta dan Analisis Gambar
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran menyeluruh untuk mengungkap kebenaran di balik gambar tersebut.
Tim mencari gambar serupa di internet tanpa teks, untuk memastikan akurasi deteksi. Gambar tersebut kemudian dianalisa menggunakan alat pendeteksi kecerdasan buatan (AI), Was It AI.
Hasilnya menunjukkan bahwa gambar yang beredar merupakan hasil manipulasi AI. Gambar tersebut bukanlah rekaman asli kejadian kecelakaan pesawat Air India di Ahmedabad.
Selain itu, lokasi jatuhnya pesawat dalam gambar tidak sesuai dengan lokasi jatuhnya pesawat sebenarnya di Meghani Nagar. Posisi dan kondisi puing pesawat yang terekam oleh AFP, Associated Press, dan Reuters berbeda jauh dengan yang ada di gambar yang beredar.
Kesimpulan dan Kesadaran Publik
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, dapat disimpulkan bahwa gambar pesawat Air India yang jatuh di permukiman yang beredar di Facebook adalah hasil manipulasi AI.
Meskipun tragedi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad adalah peristiwa nyata, gambar yang beredar sengaja dimanipulasi dan disebarluaskan di media sosial.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya bijak dalam menerima informasi di media sosial. Selalu verifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya lebih lanjut. Jangan sampai kita ikut menyebarkan berita bohong yang bisa menimbulkan keresahan dan kepanikan di masyarakat.
Penting untuk selalu mengandalkan sumber berita yang terpercaya dan melakukan pengecekan silang informasi dari berbagai sumber sebelum percaya dan menyebarkannya. Mari bersama-sama membangun budaya digital yang bertanggung jawab dan cerdas.