Situasi keamanan di Iran semakin memanas pasca serangan udara Israel dan serangan susulan Amerika Serikat. Hal ini mendorong Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) untuk melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di sana.
Proses evakuasi dilakukan secara bertahap, dengan prioritas utama memastikan keselamatan seluruh WNI. Kemlu RI memberikan informasi terkini terkait perkembangan evakuasi dan langkah-langkah yang diambil untuk menjaga keamanan warga negaranya.
Evakuasi Bertahap WNI dari Iran
Kemlu RI telah memastikan evakuasi WNI dari Iran akan berlanjut dengan pemulangan secara bertahap. Penerbangan tahap pertama dijadwalkan menggunakan pesawat komersial pada Senin, 23 Juni 2024, dan tiba di Jakarta pada Selasa, 24 Juni 2024.
Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, menyampaikan informasi tersebut dalam pernyataan tertulis. Pihaknya terus memantau kondisi 97 orang yang telah dipindahkan dari Iran ke Azerbaijan sebelum pemulangan ke Indonesia.
Ke-97 orang tersebut terdiri dari 93 WNI, tiga staf kedutaan besar RI di Iran, dan seorang warga negara Iran yang merupakan pasangan WNI. Mereka saat ini berada dalam kondisi aman di Baku, Azerbaijan.
Pemantauan Situasi dan Dukungan Diplomatik
Kemlu RI terus memonitor perkembangan situasi di Iran pasca serangan Amerika Serikat ke fasilitas nuklir pada Sabtu, 21 Juni 2024. Hal ini penting untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya perlindungan WNI.
Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) dan Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat (yang juga Duta Besar RI untuk Iran), terlihat mendampingi WNI yang dievakuasi hingga ke Kota Astara di perbatasan Iran-Azerbaijan pada Sabtu malam waktu setempat.
Demi keamanan dan kelancaran proses evakuasi, Kemlu RI belum dapat merilis rincian operasional lebih lanjut kepada publik. Prioritas utama adalah memastikan keselamatan dan kepulangan seluruh WNI ke Tanah Air.
Eskalasi Ketegangan Iran-Israel dan Peran AS
Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam sejak Jumat, 13 Juni 2024, ketika Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Serangan ini kemudian memicu serangan balasan dari Teheran.
Laporan dari otoritas Israel menyebutkan setidaknya 24 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan balasan Iran. Sementara itu, media Iran melaporkan angka korban jiwa mencapai 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 terluka akibat serangan Israel.
Situasi semakin kompleks dengan keterlibatan AS yang menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Sabtu, 21 Juni 2024. Presiden Donald Trump mengklaim serangan tersebut sebagai “sangat sukses”.
Keterlibatan AS, yang mengabaikan peringatan Teheran untuk tidak ikut campur, berpotensi memperburuk eskalasi konflik di kawasan. Ada kekhawatiran akan potensi serangan balasan Iran terhadap fasilitas militer AS di Timur Tengah.
Kemlu RI terus berupaya mengamankan kepentingan WNI di tengah situasi geopolitik yang tidak menentu ini. Evakuasi bertahap dan pemantauan kondisi WNI akan terus dilakukan hingga semua WNI kembali ke Indonesia dengan selamat.
Proses pemulangan WNI ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam melindungi warga negaranya di luar negeri, khususnya dalam situasi krisis. Semoga seluruh WNI dapat kembali ke tanah air dengan selamat dan segera berkumpul bersama keluarga.