Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tengah berupaya besar-besaran untuk membendung arus dana ratusan triliun rupiah yang mengalir ke luar negeri setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri. Strategi yang diusung difokuskan pada pengembangan sektor kesehatan dalam negeri agar mampu bersaing dengan layanan kesehatan internasional.
Revolusi Kesehatan: KEK Kesehatan sebagai Solusi
Pemerintah melihat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan sebagai solusi utama untuk mengatasi masalah tersebut. Pengembangan KEK Kesehatan diharapkan mampu menarik investasi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan langsung terkait hal ini. Beliau menekankan pentingnya peran negara dalam menjamin kesehatan rakyat melalui pembangunan KEK Kesehatan di berbagai wilayah.
Menteri BUMN Erick Thohir pun menegaskan komitmennya dalam mewujudkan arahan tersebut. Ia menyatakan bahwa KEK Kesehatan akan menjadi kunci dalam mencapai kemandirian sektor kesehatan nasional.
KEK Sanur: Model Pengembangan Kesehatan Nasional
KEK Kesehatan Sanur dan Bali International Hospital (BIH), yang diresmikan pada 25 Juni 2025, menjadi contoh nyata dari pengembangan ini. Keberhasilannya diharapkan menjadi model bagi pengembangan KEK Kesehatan di daerah lain di Indonesia.
Fasilitas kesehatan kelas dunia yang tersedia di KEK Sanur diharapkan mampu menarik minat masyarakat Indonesia untuk berobat di dalam negeri. Hal ini akan secara signifikan mengurangi jumlah devisa yang terbuang ke luar negeri.
Strategi Kementerian BUMN
Kementerian BUMN akan mengambil peran aktif dalam pengembangan KEK Kesehatan di seluruh Indonesia. Peran tersebut mencakup kolaborasi antar BUMN dan kementerian terkait.
- Penguatan holding BUMN farmasi (Bio Farma, Kimia Farma, dan Indofarma) akan meningkatkan produksi obat dan alat kesehatan dalam negeri.
- Sinergi dengan holding rumah sakit BUMN, Pertamina Bina Medika IHC, akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit-rumah sakit milik BUMN.
- Fokus pengembangan meliputi layanan kesehatan berstandar internasional, riset dan inovasi medis, serta peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan unggulan.
Dampak Positif Pengembangan KEK Kesehatan
Pengembangan KEK Kesehatan di seluruh Indonesia diperkirakan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian nasional. Investasi triliunan rupiah diperkirakan akan masuk ke sektor ini.
Selain itu, proyek ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru dalam jumlah besar. Dengan menggabungkan sektor kesehatan dan pariwisata medis, KEK Kesehatan diharapkan mampu menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Indonesia bahkan berpeluang besar menjadi destinasi unggulan layanan kesehatan di kawasan Asia. Hal ini akan meningkatkan daya saing bangsa di kancah internasional.
Angka dua juta warga Indonesia yang berobat ke luar negeri setiap tahunnya, dengan total biaya mencapai hampir Rp 150 triliun, merupakan masalah serius yang harus diatasi. Pengembangan KEK Kesehatan merupakan langkah strategis untuk mengurangi jumlah tersebut dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di dalam negeri. Dengan sinergi antara pemerintah, BUMN, dan pihak terkait, Indonesia diharapkan mampu mewujudkan kemandirian sektor kesehatan dan menjadi rujukan layanan kesehatan di Asia. Suksesnya KEK Sanur dan BIH menjadi bukti bahwa hal tersebut dapat dicapai.