PT Pos Indonesia (Persero) dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) resmi menjalin kerja sama strategis. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan modernisasi sistem logistik ibadah haji dan umrah di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para jemaah.
Langkah ini menandai babak baru dalam pengelolaan logistik haji dan umrah, yang selama ini menjadi tantangan tersendiri. Kemitraan strategis ini diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala logistik dan memberikan solusi terintegrasi.
Penguatan Sistem Logistik Haji dan Umrah yang Terintegrasi
Kerja sama ini diresmikan oleh Plt. Direktur Utama Pos Indonesia, Endy Abdurrahman. Ia menekankan bahwa nota kesepahaman ini merupakan komitmen nyata Pos Indonesia dan BPKH untuk memberikan pelayanan logistik yang modern, efisien, dan terintegrasi bagi jemaah haji dan umrah. Pos Indonesia akan memanfaatkan jaringan logistiknya yang luas dan terintegrasi untuk mendukung terwujudnya hal tersebut.
Jaringan Pos Indonesia meliputi 42 Kantor Cabang Utama, 168 Kantor Cabang, dan 4.308 Kantor Cabang Pembantu di seluruh Indonesia. Selain itu, perusahaan juga terhubung dengan jaringan pos dunia yang mencakup 222 negara.
Kehadiran layanan digital seperti aplikasi Pos Aja! untuk pengiriman berbasis kurir digital dan Pospay untuk kemudahan transaksi keuangan juga akan dioptimalkan. Hal ini semakin memperkuat kemampuan Pos Indonesia dalam mendukung pengelolaan logistik haji dan umrah.
Peran Strategis Anak Perusahaan Pos Indonesia
Pos Indonesia juga akan memanfaatkan tiga anak perusahaannya yang strategis. Pos Logistics akan menangani aspek logistik, Pos Properti akan berkontribusi dalam hal perhotelan dan konstruksi, serta Pos Digi akan menyediakan layanan keuangan berbasis teknologi.
Ketiga anak perusahaan ini akan bekerja sinergis untuk memenuhi kebutuhan logistik dan finansial para jemaah haji dan umrah. Integrasi ini diyakini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan.
Capaian dan Potensi Logistik di Timur Tengah
Pos Indonesia telah berpengalaman bertahun-tahun dalam melayani pengiriman barang jemaah haji. Pada tahun 2025, Pos Indonesia berhasil mendistribusikan hampir 150 ton barang dari Makkah dan hampir 100 ton dari Madinah kepada jemaah haji Indonesia.
Ribuan paket berhasil dikirim tepat waktu berkat sistem pelacakan digital yang andal. Keberhasilan ini menunjukkan kapabilitas Pos Indonesia dalam mengelola logistik skala besar.
Endy Abdurrahman juga menyoroti potensi besar sektor logistik di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi. Jumlah jemaah haji dan umrah, pekerja migran Indonesia (PMI), serta pengiriman daging kurban dan daging DAM menawarkan peluang yang signifikan.
Estimasi volume pengiriman meliputi 240 ribu jemaah haji, 1,5 juta jemaah umrah, satu juta PMI, serta pengiriman daging kurban dan DAM mencapai 1.250 ton. Selain itu, terdapat juga pengiriman logistik petugas haji dan perlengkapannya sekitar 200 ton.
Pos Indonesia melihat peluang besar untuk meningkatkan layanan logistik outbound dan inbound. Layanan outbound mencakup pengiriman bumbu, rempah-rempah, alat kesehatan, makanan siap saji, dan kiriman keluarga PMI ke Arab Saudi.
Sementara itu, layanan inbound mencakup pengiriman paket jemaah, daging kurban, barang PMI, dan logistik dari Konsulat Jenderal RI serta Atase Perdagangan dari Arab Saudi ke Indonesia.
Dengan tarif kompetitif sebesar 22 SAR/kg dan pembebasan pajak sesuai PMK, layanan logistik haji dari Pos Indonesia semakin terjangkau dan terpercaya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Pos Indonesia di sektor ini.
Pos Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanannya dan menjadi mitra strategis dalam mendukung kelancaran penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model sinergi yang baik antara BUMN dan lembaga pengelola dana umat untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji secara menyeluruh, serta membuka peluang bisnis baru yang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan masyarakat. Ke depannya, diharapkan semakin banyak inovasi dan pengembangan layanan yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan logistik yang terus berkembang di sektor ibadah haji dan umrah.