Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini kembali ke Indonesia setelah kunjungan kenegaraan ke Rusia. Kunjungan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan penting yang akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara di berbagai sektor. Kerja sama ekonomi, perdagangan, dan bidang strategis lainnya menjadi fokus utama dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Vladimir Putin. Apresiasi atas dukungan Rusia terhadap keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS juga disampaikan oleh Presiden Prabowo.
Hubungan Indonesia-Rusia yang semakin erat terbukti membuahkan hasil positif dalam berbagai sektor. Kunjungan ini menandai babak baru dalam kerja sama kedua negara, menjanjikan masa depan yang cerah bagi kemitraan strategis Indonesia-Rusia.
Penguatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
Presiden Prabowo secara khusus menyoroti perkembangan positif hubungan ekonomi bilateral Indonesia-Rusia. Peningkatan volume perdagangan menjadi bukti nyata dari kemitraan yang semakin kuat.
Kerja sama ekonomi mencakup beragam sektor, mulai dari pertanian dan eksplorasi luar angkasa hingga energi dan kerja sama militer-teknis. Potensi kerja sama yang luas ini akan terus dikembangkan, sebagaimana ditegaskan oleh Presiden Putin.
Perjanjian Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA) yang ditargetkan rampung tahun ini menjadi salah satu hasil nyata dari kunjungan tersebut. Hal ini akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia di kawasan Eurasia.
Inovasi Sistem Pembayaran dan Kolaborasi Sektor Energi
Implementasi sistem pembayaran lintas negara melalui QRIS dan transaksi dengan mata uang lokal (LCT) merupakan terobosan signifikan. Sistem ini akan memudahkan transaksi langsung antara Indonesia dan Rusia tanpa perlu melalui pihak ketiga.
Indonesia juga menunjukkan minat untuk memperluas kolaborasi di sektor energi, termasuk pengembangan teknologi Small Modular Reactor (SMR) dan penyelarasan standar teknis melalui Mutual Recognition Agreement (MRA). Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi Indonesia.
Kerja Sama di Sektor Lain
Kerja sama di bidang farmasi dan riset juga menjadi fokus pembahasan. Rusia menawarkan kerja sama di sektor pertanian dan pangan, khususnya penyediaan bahan baku pupuk, benih pertanian, dan produk daging.
Indonesia mendorong peningkatan ekspor minyak sawit mentah (CPO) ke Rusia, sementara di bidang pariwisata, diusulkan penambahan frekuensi penerbangan langsung dari Moskow ke Denpasar untuk meningkatkan jumlah wisatawan Rusia.
Bidang pendidikan juga mendapat perhatian, dengan komitmen Indonesia untuk mengirim lebih banyak pelajar ke universitas di Rusia. Kerja sama di bidang olahraga, khususnya bulutangkis, dan penguatan hubungan antarmasyarakat (people-to-people contact) juga menjadi bagian dari pembahasan.
Peran Indonesia dalam Arsitektur Ekonomi Global
Kehadiran Presiden Prabowo dalam St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kemitraan strategis global. Indonesia berperan aktif dalam membangun arsitektur ekonomi dunia yang lebih seimbang dan inklusif.
Kunjungan tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan kesepakatan yang terjalin. Hal ini menunjukkan keseriusan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan Rusia di berbagai bidang.
Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Rusia bukan hanya sekadar kunjungan diplomatik, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat kemitraan ekonomi dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas. Hasil-hasil yang dicapai akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan hubungan bilateral kedua negara di masa depan. Kerja sama yang komprehensif ini menunjukkan komitmen bersama untuk menghadapi tantangan global dan membangun masa depan yang lebih baik.
