Grup Djarum, yang dimiliki oleh Robert dan Michael Hartono, telah mengakuisisi 559.185.300 lembar saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), pengelola Rumah Sakit Hermina. Transaksi ini bernilai Rp1,05 triliun, dengan harga pelaksanaan Rp1.875 per saham. Pengalihan saham ini dilakukan pada 25 Juni 2025 di luar Bursa Efek Indonesia.
Informasi ini diungkapkan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia. PT Dwimuria Investama Andalan, perusahaan milik Robert dan Michael Hartono, menjadi pihak penerima saham. Setelah transaksi ini, saldo saham treasuri HEAL menjadi nol. Perlu dicatat bahwa HEAL dan PT Dwimuria Investama Andalan dinyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi.
Akuisisi ini menandai langkah signifikan Grup Djarum dalam sektor kesehatan. Meskipun dikenal luas di industri rokok, investasi ini menunjukkan diversifikasi portofolio bisnis mereka ke sektor yang sedang berkembang dan menjanjikan. Rumah Sakit Hermina sendiri merupakan salah satu jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia, dengan reputasi yang baik dan jangkauan yang luas.
Sejarah dan Perkembangan RS Hermina
Rumah Sakit Hermina memulai sejarahnya pada tahun 1985 sebagai Rumah Sakit Bersalin Hermina di Jakarta. Dari awal yang sederhana, Hermina telah berkembang pesat dan kini memiliki banyak cabang di berbagai kota di Indonesia. Perusahaan ini secara konsisten meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas medis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pertumbuhan pesat RS Hermina ini tentu menarik perhatian investor. Investasi dari Grup Djarum mencerminkan potensi besar yang dilihat dalam sektor kesehatan Indonesia dan keyakinan pada keberlanjutan pertumbuhan Hermina. Ini juga bisa diartikan sebagai strategi investasi jangka panjang dari Grup Djarum.
Implikasi Akuisisi bagi HEAL dan Grup Djarum
Akuisisi ini diperkirakan akan memberikan dampak positif bagi HEAL. Suntikan modal dari Grup Djarum bisa digunakan untuk ekspansi, peningkatan fasilitas, dan pengembangan teknologi medis. Hal ini berpotensi meningkatkan layanan dan jangkauan Rumah Sakit Hermina.
Bagi Grup Djarum, akuisisi ini bisa memberikan aliran pendapatan baru dan diversifikasi investasi. Investasi di sektor kesehatan dianggap sebagai investasi yang stabil dan menguntungkan, terutama di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa PT Dwimuria Investama Andalan juga merupakan pemegang saham mayoritas Bank Central Asia (BCA), salah satu bank terbesar di Indonesia. Kepemilikan saham di HEAL dan BCA menunjukkan strategi investasi yang terdiversifikasi dan kuat dari Grup Djarum.
Secara keseluruhan, akuisisi saham HEAL oleh Grup Djarum merupakan peristiwa penting yang perlu dipantau perkembangannya. Dampak jangka panjangnya terhadap kedua entitas dan sektor kesehatan Indonesia akan menjadi menarik untuk diamati.
Pernyataan resmi HEAL: “Transaksi penjualan saham hasil pembelian kembali dilakukan pada tanggal 25 Juni 2025 di luar Bursa Efek Indonesia.”
“(fby/sfr)”