Maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia menerima suntikan modal signifikan sebesar US$ 405 juta (sekitar Rp 6,6 triliun) dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Dana ini merupakan bagian dari total dukungan pendanaan sekitar US$ 1 miliar yang akan digunakan untuk pemulihan dan transformasi perusahaan.
Suntikan modal ini diberikan dalam bentuk pinjaman pemegang saham (shareholder loan) dan akan difokuskan untuk membiayai perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) armada pesawat kedua maskapai tersebut. Langkah ini diharapkan mampu menjaga keberlangsungan operasional dan kualitas layanan Garuda Indonesia dan Citilink.
Suntikan Dana untuk Pemulihan Kinerja Garuda Indonesia dan Citilink
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyatakan rasa senang atas kemitraan strategis dengan Danantara Indonesia. Ia menekankan pentingnya dukungan ini bagi komitmen transformasi jangka panjang perusahaan.
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menjelaskan bahwa langkah ini mencerminkan pendekatan baru dalam restrukturisasi dan transformasi perusahaan-perusahaan pelat merah di bawah pengelolaan Danantara Indonesia. Inisiatif ini merupakan upaya untuk memastikan keberlanjutan bisnis Garuda Indonesia Group.
Transformasi Jangka Panjang dan Optimalisasi Operasional
Dony Oskaria menambahkan bahwa Danantara Indonesia tidak hanya memberikan pendanaan, tetapi juga berperan sebagai pemegang saham dengan mandat yang jelas dan pendekatan institusional. Proses transformasi akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan akuntabilitas dan keberhasilannya.
Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan perawatan armada pesawat Garuda Indonesia dan Citilink. Hal ini akan meningkatkan kesiapan operasional dan kualitas layanan kedua maskapai tersebut, baik untuk Garuda Indonesia sebagai full service carrier (FSC) maupun Citilink sebagai low cost carrier (LCC).
Integrasi Teknologi dan Akselerasi Kinerja
Dukungan pembiayaan dari Danantara Indonesia diharapkan mampu mendorong pemulihan kinerja Garuda Indonesia. Kepercayaan pasar dan daya saing perusahaan juga diprediksi akan meningkat.
Integrasi teknologi menjadi salah satu fokus utama dalam transformasi ini. Teknologi diharapkan mampu mendorong efisiensi dan produktivitas operasional Garuda Indonesia Group secara keseluruhan.
Transformasi ini merupakan kelanjutan dari upaya restrukturisasi fundamental yang telah dilakukan pada periode 2021-2024. Fase ini berfokus pada akselerasi kinerja untuk memperkuat daya saing dan optimalisasi alat produksi.
Dengan dukungan Danantara Indonesia, Garuda Indonesia memasuki babak baru dalam perjalanannya menuju maskapai penerbangan yang berkelanjutan dan kompetitif. Langkah ini menandai komitmen kuat untuk memulihkan kinerja dan memperkuat posisi Garuda Indonesia di industri penerbangan nasional.
Ke depannya, kolaborasi Garuda Indonesia dan Danantara Indonesia akan berfokus pada optimalisasi kinerja operasional dan keuangan. Semua upaya ini bertujuan untuk mendukung transformasi bisnis jangka panjang dan memastikan keberlanjutan usaha perusahaan.
Investasi ini menunjukkan kepercayaan Danantara Indonesia terhadap potensi Garuda Indonesia. Dukungan ini diharapkan menjadi pendorong bagi Garuda Indonesia untuk mencapai target transformasinya dan kembali bersaing di pasar penerbangan global.