Cole Palmer memulai babak baru dalam kariernya bersama Chelsea dengan nomor punggung 10 yang sarat makna. Angka tersebut bukan sekadar nomor jersey, melainkan simbol identitas dan inspirasi sejak kecil bagi pemain muda berbakat ini.
Pemain asal Inggris ini mengaku telah mengidolakan para pemain hebat yang mengenakan nomor 10, seperti Lionel Messi dan Wayne Rooney. Bagi Palmer, nomor 10 merupakan angka ikonik yang melambangkan kreativitas dan kemampuan menentukan pertandingan.
Dari Messi dan Rooney ke Stamford Bridge
Pengidolaan Palmer terhadap Messi dan Rooney bukan tanpa alasan. Keduanya mewakili gaya bermain kreatif, bebas, dan penuh pengaruh yang menginspirasi Palmer.
Meskipun sadar akan beban mengenakan nomor ikonik tersebut, Palmer mengaku tak ingin terbebani tekanan berlebihan. Ia fokus pada permainannya dan berupaya menikmati setiap momen di lapangan.
Palmer berkomitmen untuk tetap menjaga rutinitas sederhana dan menganggap sepak bola sebagai permainan yang harus dinikmati. Ia berupaya untuk mengabaikan tekanan dan fokus pada performa terbaiknya.
Persaingan Baru Bernama Estevao
Kedatangan Estevao Willian, pemain muda asal Brasil, menambah dinamika di lini serang Chelsea. Meskipun Estevao lebih dikenal sebagai winger kanan, ia tertarik bermain di posisi tengah, yang saat ini ditempati Palmer.
Palmer justru menyambut positif kehadiran Estevao. Mereka bahkan telah berkomunikasi, meskipun terkendala bahasa, menggunakan Google Translate untuk memperlancar komunikasi.
Sikap terbuka Palmer menunjukkan kesiapannya untuk berkolaborasi dan membangun sinergi tim. Baginya, kerja sama tim lebih penting daripada persaingan individual yang kaku.
Viral, Lucu, dan Tetap Profesional
Palmer dikenal dengan sikap santai dan sering menciptakan momen viral. Salah satunya adalah ketika ia terlihat duduk santai di tengah lapangan saat menunggu babak kedua dimulai dalam sebuah pertandingan.
Di luar lapangan, Palmer menjalani kehidupan seperti anak muda pada umumnya. Ia menikmati bermain game PlayStation dan kegiatan santai lainnya.
Kejujuran Palmer juga sering muncul, seperti saat ia berkelakar tentang dua assist-nya di final Conference League. Ia mengaku saat itu merasa terlalu banyak mengoper bola ke belakang dan samping.
Komentar jujurnya tersebut justru menjadi bahan candaan di ruang ganti Chelsea. Sikapnya yang santai dan lugas menjadi kunci dalam menghadapi tekanan media dan ekspektasi publik.
Bicara Terus Terang, tapi Tetap Respek
Pernyataan jujur Palmer usai final Conference League bukan sebagai bentuk protes terhadap pelatihnya, Enzo Maresca. Mereka justru bercanda mengenai hal tersebut.
Palmer mengakui bahwa dirinya bermain terlalu aman di pertandingan tersebut. Ia ingin lebih berani mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru di lapangan.
Meskipun demikian, Palmer tetap menghargai arahan pelatih dan memahami batasannya. Maresca memberikan ruang bagi Palmer untuk bereksperimen dan mengembangkan permainannya.
Aroma Pesawat dan Masker yang Bikin Heboh
Palmer juga menjadi perbincangan karena terlihat mengenakan masker wajah saat turun dari pesawat di Philadelphia. Banyak yang berspekulasi bahwa ia sedang sakit.
Namun, Palmer menjelaskan bahwa ia sebenarnya tidak menyukai bau di dalam pesawat. Hal tersebut menjadi alasannya menggunakan masker wajah.
Ia mengaku tidak memberitahu pelatihnya, Enzo Maresca, mengenai hal tersebut. Maresca pun tidak mempertanyakannya.
Karier Cole Palmer di Chelsea baru saja dimulai, namun ia telah menunjukkan karakter yang unik. Kejujuran, sikap santai, serta profesionalisme yang dimilikinya menjadi pondasi bagi perjalanan kariernya yang penuh harapan. Dari mengidolakan Messi dan Rooney hingga mengenakan nomor 10 di Chelsea, Palmer membuktikan bahwa menjadi pemain besar dimulai dengan menjadi diri sendiri.