Merasa lelah luar biasa bahkan saat liburan? Itu bisa jadi tanda *burnout*. *Burnout* adalah kondisi stres berkepanjangan yang tak teratasi, terjadi ketika tuntutan melebihi sumber daya yang dimiliki. Psikolog klinis Shafira Fawzia M.Psi. menjelaskan hal ini dalam wawancara dengan Kompas.com pada Rabu (11/6/2025). *Burnout* kerap muncul di tempat kerja yang menuntut tinggi, namun kapasitas fisik dan mental pekerja tak memadai.
Kondisi ini perlu diwaspadai. Kenali gejalanya agar dapat ditangani sedini mungkin. Berikut ciri-ciri *burnout* di tempat kerja menurut pakar.
Pekerjaan yang Dulu Menyenangkan Kini Jadi Beban
Awalnya, pekerjaan mungkin terasa menyenangkan dan mudah. Namun, tanda awal *burnout* muncul ketika pekerjaan yang dulunya dinikmati justru terasa berat dan membebani. Tugas-tugas rutin yang tadinya ringan kini memicu stres dan menurunkan semangat.
Kehilangan motivasi dan cenderung menghindari pekerjaan adalah konsekuensinya. Individu kehilangan makna dan kesenangan dalam pekerjaan. Hal ini berdampak pada produktivitas dan kualitas kerja.
Lelah Fisik dan Mental Sepanjang Waktu
*Burnout* tak hanya menyerang mental, tetapi juga fisik. Tubuh terasa lelah, sulit fokus, dan kehilangan energi meskipun tak melakukan aktivitas berat. Secara mental, muncul perasaan kosong, bingung, dan kehilangan arah.
Kelelahan fisik dan mental yang terus-menerus menghambat aktivitas sehari-hari. Hal ini berdampak signifikan pada produktivitas karena individu tak mampu bekerja secara efisien.
Tidur Tak Lagi Menyegarkan
Tidur biasanya menjadi cara terbaik memulihkan energi. Namun, ketika *burnout* menyerang, tidur tak lagi memberikan efek pemulihan. Kelelahan tetap terasa meskipun sudah tidur cukup atau menjalani libur panjang.
Perasaan lelah yang tak kunjung hilang ini menjadi alarm bahaya. Tubuh dan pikiran sedang tidak baik-baik saja. Ini merupakan indikator penting yang perlu diperhatikan.
Mudah Emosi dan Sensitif
*Burnout* juga memengaruhi suasana hati. Seseorang menjadi mudah tersinggung, sedih tanpa sebab, atau cepat marah terhadap hal-hal sepele. Emosi menjadi lebih sensitif dan mudah terpicu.
Sensitivitas emosional ini bukan perubahan kepribadian, melainkan sinyal kelelahan fisik dan mental. Tubuh dan pikiran telah terlalu lelah menghadapi tekanan. Kondisi ini memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat.
Kesimpulannya, *burnout* adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan tepat. Dengan mengenali ciri-ciri di atas, Anda dapat mendeteksi *burnout* sedini mungkin dan mencari solusi yang tepat. Jangan abaikan tanda-tanda tersebut, prioritaskan kesehatan mental dan fisik Anda. Cari bantuan profesional jika diperlukan untuk mencegah dampak negatif yang lebih serius.