Barcelona, klub raksasa Spanyol, nyaris saja berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub 2025. Namun, impian tersebut pupus setelah FIFA menolak permohonan resmi mereka untuk ikut serta dalam turnamen bergengsi tersebut.
Meskipun Barcelona menorehkan prestasi gemilang sebagai juara La Liga musim 2022/2023 dan mencapai semifinal Liga Champions 2023/2024, FIFA tetap teguh pada aturan yang berlaku. Keikutsertaan mereka terganjal oleh sistem kuota yang ketat dalam format baru Piala Dunia Antarklub 2025 yang melibatkan 32 tim terbaik dunia.
Penolakan FIFA terhadap Permohonan Barcelona
FIFA menolak permohonan Barcelona tanpa memberikan pengecualian. Klub-klub besar seperti Real Madrid, Manchester City, PSG, dan Chelsea sudah mengamankan tempat mereka di turnamen tersebut.
Kegagalan Barcelona untuk lolos ke Piala Dunia Antarklub 2025 cukup mengejutkan. Mereka merupakan klub dengan reputasi dan basis penggemar yang sangat luas di dunia.
Aturan kuota yang ketat menjadi penghalang utama bagi Barcelona. Meskipun prestasi mereka di musim 2022/2023 dan 2023/2024 sangat impresif, FIFA tidak memberikan kelonggaran.
Peluang yang Hilang dan Munculnya Kesempatan Baru
Secercah harapan muncul setelah Club Leon, klub Meksiko yang awalnya lolos, didiskualifikasi. Pelanggaran aturan kepemilikan multi-klub FIFA menjadi penyebabnya.
FIFA melarang dua klub dengan kepemilikan yang sama, dalam hal ini Grupo Pachuca yang memiliki Club Leon dan Pachuca, untuk bermain bersamaan. Akibatnya, hanya Pachuca yang diizinkan berlaga.
Barcelona langsung memanfaatkan peluang ini dengan mengajukan permohonan ke FIFA untuk mengisi slot kosong tersebut. Permohonan diajukan di menit-menit akhir, berharap status mereka sebagai klub top dunia akan dipertimbangkan.
Keputusan Akhir FIFA dan Reaksi Barcelona
Sayangnya, FIFA kembali menolak permohonan Barcelona. FIFA berpegang teguh pada sistem koefisien dan kuota per konfederasi. Spanyol hanya berhak mengirimkan dua klub, dan slot tersebut telah diisi Real Madrid dan Atletico Madrid.
Meskipun Barcelona secara domestik lebih superior dibandingkan Atletico di musim 2023/2024, performa buruk mereka di Liga Champions selama tiga musim sebelumnya (tersingkir di fase grup) menurunkan koefisien mereka.
FIFA akhirnya memberikan slot tersebut kepada Los Angeles FC dari Amerika Serikat (zona CONCACAF). Klub MLS tersebut memenangkan laga kualifikasi melawan Club America.
Kegagalan Barcelona untuk mengikuti Piala Dunia Antarklub 2025 menunjukkan betapa ketatnya persaingan dan pentingnya konsistensi performa, bukan hanya prestasi sesaat, dalam kancah sepak bola internasional.
Kejadian ini juga menggarisbawahi kompleksitas aturan FIFA dan bagaimana sebuah klub sebesar Barcelona pun bisa terhalang oleh regulasi yang ada. Ini menjadi pelajaran berharga bagi Barcelona untuk terus meningkatkan performa di semua kompetisi agar bisa bersaing di level tertinggi.