Bank Dunia Mendukung Pengembangan Transportasi Umum di Tujuh Kota Indonesia
Indonesia akan segera mendapatkan suntikan dana signifikan untuk meningkatkan sistem transportasi umum di tujuh kota besarnya. Kabar baik ini datang dari Bank Dunia yang menyatakan komitmennya dalam mendanai proyek ambisius ini. Langkah ini diharapkan mampu mendorong pergeseran kebiasaan masyarakat dari kendaraan pribadi menuju transportasi umum yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Proyek ini merupakan bagian penting dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Pembiayaan tidak hanya berasal dari Bank Dunia, tetapi juga dari Agence Française de Développement (AFD).
Peran Bank Dunia dalam Transformasi Transportasi Perkotaan
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, mengumumkan secara resmi keterlibatan Bank Dunia dalam proyek ini. Pengumuman tersebut disampaikan saat pembukaan kegiatan Mid Term Review (MTR) Mission MASTRAN Project di Jakarta pada Senin, 16 Juni 2025.
Aan Suhanan menekankan betapa krusialnya pendanaan ini untuk mengubah perilaku masyarakat di kota-kota metropolitan. Ia berharap proyek ini dapat mendorong peningkatan penggunaan transportasi umum dan mengurangi kemacetan.
Program ini menargetkan penyelesaian pada tahun 2027. Meskipun sempat tertunda tiga tahun akibat berbagai kendala, pemerintah optimis dapat menyelesaikan proyek tepat waktu berkat kolaborasi yang kuat.
Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal
Program Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal telah dimulai sejak tahun 2022. Namun, proyek ini mengalami keterlambatan selama tiga tahun karena beberapa hambatan di tahap awal pelaksanaannya.
Melalui kegiatan MTR, pemerintah berharap dapat mengidentifikasi dan mengatasi hambatan tersebut secara efektif. Kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat, daerah, dan Bank Dunia, sangat penting untuk keberhasilan proyek ini.
Kegiatan MTR bertujuan untuk mengevaluasi progres dan merencanakan langkah selanjutnya. Dokumen-dokumen penting perlu disiapkan untuk mempercepat proses proyek dan memastikan penyelesaian tepat waktu.
Kota-kota yang Terlibat dan Kerja Sama Antar Pemerintah
Tujuh kota di Indonesia akan merasakan dampak positif dari proyek ini. Bandung dan Medan termasuk di antara kota-kota yang akan mendapatkan pengembangan sistem angkutan umum massalnya.
Aan Suhanan memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Jawa Barat, serta pemerintah daerah di Metropolitan Medan dan Cekungan Bandung atas kesiapan dan kepemimpinannya dalam proyek ini.
Kerja sama yang kuat antar kementerian, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota/kabupaten menjadi fondasi keberhasilan proyek ini. Hal ini akan menjamin keberlanjutan program dan dampaknya bagi masyarakat.
Pengembangan sistem transportasi umum ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada perubahan perilaku masyarakat. Pemerintah berharap dengan adanya sistem transportasi yang terintegrasi dan nyaman, masyarakat akan beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Hal ini pada akhirnya akan mengurangi kemacetan, polusi udara, dan meningkatkan efisiensi mobilitas perkotaan. Suksesnya proyek ini akan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia untuk mengikuti jejak yang sama.