Bayern Munich membantai Auckland City dengan skor telak 10-0 di pertandingan pembuka Piala Dunia Antarklub 2025. Kemenangan fantastis ini menonjolkan perbedaan kemampuan yang sangat signifikan antara kedua tim.
Bayern, sebagai juara Bundesliga 2024/2025 dan salah satu klub terbaik Eropa, memiliki skuad bertabur bintang dengan nilai pasar miliaran dolar. Di sisi lain, Auckland City merupakan klub amatir dengan pemain yang menjalani pekerjaan sehari-hari di luar sepak bola.
Perbedaan Mencolok Antara Bayern Munich dan Auckland City
Kontras yang mencolok terlihat jelas antara kedua tim. Bayern Munich memiliki pemain-pemain bintang seperti Harry Kane, dengan total nilai skuad mencapai 1 miliar dolar AS, berbanding terbalik dengan Auckland City yang pemainnya memiliki pekerjaan sampingan selain bermain sepak bola.
Para pemain Auckland City memiliki pekerjaan beragam, mulai dari penjaga gawang yang juga bekerja sebagai pengawas gudang, hingga insinyur, guru, dan kurir. Mereka harus membagi waktu antara pekerjaan dan latihan, bahkan harus mengambil cuti—sebagian dibayar, sebagian tidak—untuk mengikuti Piala Dunia Antarklub.
Rutinitas Keras Pemain Auckland City
Mario Ilich, kapten Auckland City, menceritakan rutinitas harian para pemainnya. Mereka harus bangun pagi-pagi sekali untuk berolahraga sebelum berangkat kerja.
Setelah bekerja seharian, mereka masih harus berlatih sepak bola selama dua jam di malam hari. Ilich sendiri bekerja sebagai tenaga penjual dan baru bisa bertemu pasangannya di akhir pekan.
Mereka berlatih empat kali seminggu di malam hari, memanfaatkan pusat kebugaran di luar fasilitas klub karena minimnya fasilitas latihan yang memadai. Jadwal padat ini menjadi gambaran perjuangan mereka untuk tetap berkompetisi di level tertinggi.
Partisipasi Auckland City di Piala Dunia Antarklub
Auckland City merupakan tim yang berpengalaman di Piala Dunia Antarklub, berkat dominasinya di Liga Champions Oseania selama dua dekade terakhir, dengan 13 gelar juara.
Namun, karena popularitas olahraga rugbi di Selandia Baru, klub-klub profesional seperti Wellington Phoenix dan Auckland FC justru berkompetisi di A-League Australia dan tak lolos ke Liga Champions Oseania.
Oleh karena itu, FIFA memberikan satu tempat di Piala Dunia Antarklub untuk perwakilan Oseania. Auckland City, sebagai klub terkuat di kawasan tersebut, dengan mudah mengamankan tempat tersebut.
Kekalahan Telak Auckland City
Meskipun dominan di level regional, Auckland City bukanlah lawan sepadan bagi Bayern Munich. Perbedaan kelas terlihat jelas di lapangan.
Bayern Munich mendominasi pertandingan dengan 31 tembakan, sementara Auckland City hanya mampu melepaskan satu tembakan sepanjang laga. Hasilnya adalah kemenangan telak bagi Bayern Munich.
Walaupun kalah telak, semangat juang dan dedikasi para pemain Auckland City patut diapresiasi. Mereka membuktikan bahwa kecintaan terhadap sepak bola bisa mengalahkan segala rintangan.
Kisah Auckland City di Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi pelajaran berharga tentang semangat pantang menyerah dan dedikasi tinggi dalam mengejar mimpi, meski dihadapkan pada keterbatasan sumber daya dan kesempatan.